Performa dan prestasi Satria FU dari tim Abakura Ditra Jaya ini sudah tidak diragukan lagi, baik dalam kelas Bebek 4 tak tune-up s/d 200 cc ataupun kategori FFA (Free For All).
Dengan joki andalan Dwi Batang asal Semarang dan ukiran best-time 7,521 detik untuk menu lintasan 201 meter. Lebih lanjut menyelami rahasia dapur pacu, ternyata volume silinder sudah jauh membengkak.
Terbukti dengan penggunaan piston LHK berdiameter 70 mm dan stroke dinaikkan hingga menjadi 50,8 mm. Alhasil, kapasitas mesin sudah menjadi 195,4 cc. Sekedar informasi saja, spesifikasi mesin Satria FU 150 ialah 62 mm x 48.8 mm (diameter x stroke).
So, peningkatan memang signifikan. Bicara karakter mesin, harus dibuat gahar sejak RPM bawah. Maklum saja, trend jarak lintasan di tanah air cenderung 201 meter saja.
Sehubungan hal tersebut, maka dilakukan strategi khusus yaitu penggunaan klep milik KLX 250 yang diklaim memiliki bobot lebih ringan. “Diameter batang klepnya kecil 4,5 mm. Jadi lebih cepat mengail RPM,“ tutur Wawan Kristiarto sebagai mekanik, akrab disapa Wawan Abakura yang disupport langsung Yudi Praditya sebagai pemilik pacuan.
Untuk kombinasi ukuran keempat klep ialah, katup masuk 24,5 mm dan buangnya 20,5 mm. Pembesaran klep ini diikuti pula dengan aplikasi karburator gambot.
“Dalam hal ini, dipakai Keihin PWK 33 hingga kebutuhan di ruang bakar terpenuhi. Tentu saja, efek langsungnya akan terasa pada putaran atas,“ ucap Wawan Abakura yng sedang serius meriset Satria FU hingga bersilinder seputar 220 cc dan siap bertarung di Campuran s/d 250 cc.
Seterusnya, girboks diganti dengan 5 percepatan. Dipersingkat dari original yang 6 speed. Tentu saja, sebagai upaya untuk memaksimalkan tenaga karena seperti ditegaskan diatas, menu lintasan yang sering dipakai cukup 201 meter.
“Saya hanya mengganti rasio I, II dan III. Untuk IV dan V masih standar,“ tambah Wawan Abakura yang bengkelnya bermarkas di Ngasem, Kartasura. Kita tunggu saja kejutan time berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar