Blogger news

Kamis, 25 April 2013

Jadwal Drag Regional Jawa Tengah

Agenda Event  DragBike Jateng 2013 (On Schedule)      
Februari          
9-10 Febuari    Gadhuro Sport Club Semarang  Regional open  
16-17 Febuari    Gadhuro Sport Club   Banjarnegara  Regional  
Maret          
2-3 maret    Gadhuro Sport Club Jepara   Regional open  
9-10 maret    BSMC  TBA( seri 1 )   Open seri  
16-17 maret    Indiel Racing Organizer  TBA    
23-24 maret    CMS  Solo ( seri 1 )  Open seri  
30-31 maret    Sporteve  Semarang ( seri 1 )  Open seri  
April          
13-14 april    Gadhuro Sport Club  Pemalang  Regional open  
20-21 april    CMS TBA Regional open2  
7-28 april    CMS  Klaten ( seri 2 )  Open Seri  
Mei          
18-19 mei    Gadhuro Sport Club Purwodadi  Regional open  
Juni          
1-2 juni    CMS  TBA  Regional open  
8-9 juni    Gadhuro Sport Club  Slawi / Tegal  Regional open  
15-16 juni    Sporteve /TPM Surakarta  Regional open  
29-30 juni    Pangestu Motor  Banjarnegara  Regional open  
22-23 juni    CMS  Sragen (seri 3 )  Open seri  
29-30 juni    Gadhuro Sport Club  Kudus ( seri 3 )  Open seri  
Juli          
6-7 juli    Indiel Racing Organizer  TBA  Regional open
8-9 juli    Gadhuro Sport Club  Slawi / Tegal  Regional open  
Agustus          
10-11 agustus    CMS  TBA Regional open
17-18 agustus    TNT  Kajen Pekalongan  Regional open
24-25 agustus    BSMC  TBA ( seri 3 )  Open Seri  
September          
7-8 september    CMS  Sukoharjo ( seri 4 )  Open seri  
14-15 september    Gadhuro Sport Club    regional open
14-15 september    Sporteve  Pati ( seri 3 )  open seri  
28-29 september    Pangestu Motor    regional open  
Oktober          
12-13 oktober    Pangestu Motor   Banyumas  Regional open
26-27 oktober    Sporteve       
November    semarang ( seri 4 final )Open seri      
9-10 november    CMS    Solo ( seri 5 final )  Open ser

Kartini Muda ikut Jejaki Drag Bike

Sabrina Samesh, Kartini Muda Ikut Jajal Kemampuan di Drag Bike


Kartini Muda 'Sabrina Samesh', tak gentar bertarung di ajang Drag Bike


Hari Kartini yang jatuh pada Minggu (21/4) kemarin, memang menjadi hari yang sangat spesial bagi generasi muda bangsa khususnya kaum wanita di Indonesia. Pasalnya semangat emansipasi yang selalu diperjuangkan oleh perempuan asal Jepara itu, tidak pernah berhenti menjadi kata kunci untuk membuat kaum perempuan di negara ini jadi lebih percaya diri.

Salah satunya ditunjukkan oleh Sabrina Samesh yang tahun ini direkrut oleh tim Anker Sport sebagai salah satu pe-drag di musim kompetisi 2013. Dara cantik asal Bandung itu sendiri langsung turun di ajang TDR Racing International Drag Bike Championship 2013 seri pertama di Kudus, Jawa Tengah (21/4) kemarin.


Aksi Sabrina Samesh, saat melakoni babak penyisihan Matic 155 cc
 

Meski prestasinya belum terlihat kompetitif, namun gadis berusia 18 tahun itu, patut menjadi contoh bahwa bukan hanya kaum lelaki saja yang bisa melakoni ajang balap trek lurus.

“Tahun 2013 saya bergabung dengan tim Anker Sport. Bos tim ini memang punya hubungan keluarga, jadi ya senang aja bisa jadi bagian dari mereka. Menarik untuk menguraikan apa saja yang menarik dari ajang drag bike, mengingat kita dituntut sempurna dalam memutar tuas gas dan mengalahkan lawan. Jadi ya rasanya seru,” sambut Sabrina dengan ramah.


Dapat hadiah dari Mitra2000
 

“Kami tertarik untuk merekrut Sabrina karena ia punya semangat yang sangat besar untuk melakoni karir di ajang balap drag bike. Tapi kami juga mahfum dengan prestasinya yang belum menonjol, lantaran ia masih sangat baru. Refleks untuk memutar tuas gas saat lampu menyala hijau masih perlu di asah. Ya intinya Sabrina masih butuh banyak jam terbang dan kami siap membantunya untuk jadi lebih baik,” timpal Kentardima, salah satu punggawa tim yang juga sebagai chief mekanik tim Anker Sport.

Tidak ingin membiarkan semangat muda Kartini Muda yaitu Sabrina Samesh menurun, Mitra2000 sebagai yang punya hajatan, pun memberikan hadiah langsung pada gadis berparas ayu itu. Paling tidak ia berkesempatan menjajal podium meski belum meraih prestasi terbaik. (otosport.co.id)

Kompetiisi Drag Race Nasional

Drag Race

Kompetisi Drag Race Nasional 2013, Berstatus S.O.S = Save Our Strip!


Memasuki bulan ke-2 di tahun ular air, kancah balap khususnya drag race 402 meter di tanah air tampak lengang. Drag race seri pertama Sentul untuk 2013 yang sedianya dikemas 10 Februari kemarin, ternyata urung dihajat.

Lantas banyak menimbulkan pertanyaan seputar event drag race ini. Bahkan beredar isu santer bahwa produsen ban Achilles yang selama ini mensupport gelaran Achilles D2 Drag Race, mundur teratur dari dunia balap.

Saat dikonfirmasi ke beberapa komunitas dan bengkel modifikasi yang rajin ikut drag race, kemungkinan sangat besar pabrikan ban ini hengkang. “Saya dengar Achilles berhenti mendanai drag race Sentul dan ini bisa jadi momok,” papar Teddy dari Rev Engineering di bilangan Kedoya, Jaksel.

INVESTASI BESAR
Bukan tanpa alasan bila Teddy mengkhawatirkan hal ini, sebab selama beberapa tahun terakhir, kancah kebut lurus ini bisa survive setelah lama mati suri. Pertanyaan besar selanjutnya yang sekaligus menjadi momok bagi sebagian besar pecinta kebut lurus 402 meter adalah, apakah balap drag race juga harus hengkang dari percaturan balap di tanah air? Sulit dijawab bila secara logika dibutuhkan campur tangan sponsor atau pembiayaan cukup besar untuk sebuah event.


Sementara jadwal drag race 2013 sudah sempat keluar di agenda event IMI (Ikatan Motor Indonesia). Artinya, sudah banyak pemilik mobil mulai dari kelas 18 hingga Free For All menyisihkan dana cukup besar untuk berbenah mobil. Bahkan untuk beberapa tim kawakan, ada yang sudah membangun besutan anyar demi memecahkan kelas bergengsi di arena drag race 402 meter. “Kalau sampai tak ada event sama sekali, lantas buat apa kita capek-capek bangun mobil sampai ratusan juta hingga miliaran rupiah,” cemas Teddy yang terus menggarap Toyota Hi-Lux turbodiesel andalannya.

Ujung-ujungnya, gelaran drag race daerah yang hanya bisa sebatas 201 meter pun diburu demi melampiaskan hasrat 'gaspol'. Meski kurang ideal bila melihat spesifikasi mesin yang super ekstrem alias 500 dk ke atas, mau enggak mau deh terpaksa dijabanin.

Kekhawatiran ini sebenarnya juga membuat pusing banyak pihak termasuk punggawa Sirkuit Sentul selaku penyedia drag strip (lintasan drag race) untuk dragster bertenaga monster. Bisa jadi, akan menjadi pekerjaan tambahan bagi petinggi sirkuit Sentul untuk mencari sponsor pengganti. Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar official untuk mengantisipasi hal ini.

Meski begitu, beberapa orang yang sudah kadung cinta mati dengan balap drag race dan fanatik dengan mobil kencang tak mau tinggal diam begitu saja. Disinyalir, meski Achilles hengkang dari penyelenggaraan drag race di Sirkuit Sentul, akan tetap mengupayakan agar drag race terus berjalan. Usaha gigih dan pantang mundur ini bisa dipantau dari usaha IDRA (Indonesia Drag Race Association), klub mobil hingga komunitas dan bengkel tuner yang terus bergejolak.

Salah satunya adalah Verly dari Veory Power di kawasan Bandung Timur yang selama ini meracik mobil drag race milik Haji Dadang Hermawan. “Biar bagaimanapun, drag race tak boleh sirna,” antusiasnya saat dijumpai di Pinus Regency, Bandung Timur.


Menurutnya, bila sponsor utama yang selama ini sudah berjasa mengangkat drag race 402 meter dari pertapaan cukup lama dan terpaksa pergi, bukan berarti event atau gelaran ikut mati. Verly bersama beberapa teman sesama tuner dan komunitas berniat menggalang 'aksi' untuk tetap membuat hidup drag race yang mulai  marak. Tentunya kita masih ingat dengan event seperti Lucky Strike Drag Race atau ONR (Otomotif Night Race) di awal 2000-an yang begitu 'cetar membahana'.

Tak hanya Verly, semua insan pecinta mobil kencang diharapkan bisa urun rembuk. “Bila perlu kita patungan atau saweran dari kita untuk kita agar event bisa terus berjalan,” ungkap Haji Dadang Hermawan yang telanjur berinvestasi dengan Nissan GTR R35 'The Tiger'.

Mulai dari pelaksanaan drag race yang lebih profesional, drag strip (lintasan) yang memadai hingga peralatan standar NHRA (National Hot Rod Association) ala Amerika. Bila perlu, iming-iming hadiah besar untuk setiap juara kelas-kelas tertentu.

Bila perlu sponsor individu bakal digalang untuk membuat event yang bisa menghimpun 500-an peserta ini. Sudah saatnya berstrategi dengan networking di dunia balap yang sangat tidak terbatas. Sungguh sayang bila dengan minggatnya Achilles, pun berarti punahnya drag race seperti beberapa waktu silam.

Sudah sepantasnya semua pihak berkolaborasi mulai dari pemilik sirkuit, event organizer (EO), pemilik modal alias sponsor hingga insan otomotif dan klub serta tuner bengkel bersatu padu demi mengembalikan masa kejayaan drag race. “Saya tidak pernah lupa dengan drag race malam di awal 2000-an yang penuh dengan sajian entertainment ketimbang sebuah balap biasa,” kenang Verly.

Bila balap turing, reli, slalom tes hingga drifting terbilang sudah mapan dan terus bergulir di tanah air, sudah saatnya drag race mendapatkan porsi yang sama.

No drag race, no glory! (otosport.co.id) 

Blogger templates

my blog panda racing

Pages

YOUTH ARE FOREVER